DaerahHukum & Politik

Diduga Ada Pemalsuan Berkas Syarat Lamaran P3K, KTU RSUD Lebong Pasang Badan

Bengkulusatu.com – Terkait isu kecurangan dalam seleksi P3K di lingkungan Pemerintah Kabupaten Lebong yang sedang berlangsung saat ini, diduga ada pemalsuan berkas persyaratan lamaran, seperti surat keterangan memiliki pengalaman bekerja dan Surat Keterangan aktif bekerja.

Dengan adanya dugaan tersebut, awak media pun menelusuri perihal tersebut. Direktur RSUD Lebong, dr. Denny Christian Lukas, melalui Kepala Bagian Tata Usaha (KTU), Dahril, ketika dikonfirmasi Selasa (31/10/2023) siang, memastikan informasi tersebut tidak benar. Menurutnya, terkhusus surat keterangan pengalaman kerja yang dikeluarkan oleh manajemen RSUD Lebong semuanya dipastikan bisa dipertanggungjawabkan.

“Tentunya kami telah melakukan kroscek data sebelum mengeluarkan surat keterangan ataupun surat rekomendasi untuk mengikuti seleksi P3K itu,” ujar Dahril.

Dia menjelaskan, tidak lama ini pihaknya pernah mengeluarkan sekitar 109 surat keterangan pengalaman kerja kepada calon pelamar P3K yang pernah bekerja di RSUD termasuk diantaranya pelamar yang saat ini masih aktif kerja sebagai THLT.

“Dari 109 orang itu ada yang masih aktif kerja di sini (RSUD), ada juga yang sudah tidak kerja lagi,” terangnya.

Terkait ada sejumlah nama yang dicurigai datanya dipalsukan, lagi-lagi Dahril pasang badan dan memastikan dugaan tersebut tidak benar. Nama-nama yang ramai diperbincangkan di publik itu dipastikan oleh Dahril memang pernah bekerja di Rumah Sakit dan masa kerjanya sesuai seperti yang dicantumkan di surat keterangan pengalaman kerja yang dikeluarkan oleh pihaknya.

“Saya pastikan nama-nama itu memang pernah kerja di sini, buktinya ada, nanti SK-nya bisa dicek di sekretariat,” tegasnya.

Tampak dokumen ASN dan THLT di Sekretariat RSUD Lebong

Seusai membincangi Dahril, awak media pun coba membincangi sejumlah pegawai yang bertugas di ruang sekretariat. Berbeda dengan Dahril, sejumlah pegawai yang bertugas di ruang tersebut mengaku tidak mengenal nama-nama yang disuguhkan oleh awak media. Lebih menguatkan lagi, di ruang sekretariat yang diketahui tempat menyimpan seluruh data-data (SK, SPMT) pegawai RSUD itu tidak ditemukan jejak rekam SK, SPMT termasuk juga bukti pembayaran gaji nama-nama yang dicurigai keabsahan pengalaman kerja yang dikeluarkan oleh manajemen RSUD Lebong.

“Nama-nama yang lain ada, mulai dari pegawai lama hingga yang baru, baik THLT, PNS termasuk juga nama dokter-dokter. Kalau nama orang-orang ini tidak ada di sini,” jelasnya sembari menunjukkan lemari map tempat menyimpan data-data pegawai RSUD. [Traaf]

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button