Bengkulu Satu – Komunitas petani anggur alias pengangguran Lebong sukses melakukan budi daya anggur di Kabupaten Lebong. Upaya peningkatan produktifitas keragaman sumber daya hasil tanaman tersebut dipusatkan di dusun seberang kebun ubi Desa Nangai Amen, Kecamatan Lebong Utara.
Melihat keberhasilan pengangguran tersebut, Bupati Lebong Kopli Ansori didampingi Wabup Drs. Fahrurrozi, M. Pd pun mendatangi kelompok petani buah anggur tersebut, Jum’at pagi (8/10/2021).
Selain Bupati dan Wabup Lebong turut juga dihadiri Kepala Kejari Lebong, Wakapolres Lebong, para Asisten, Kepala Desa Nangai Amen, Pihak Dandim Rejang Lebong dan dari Polsek Lebong Utara, Kecamatan Lebong Utara, Perwakilan Disperkan Lebong, serta masyarakat yang berada di dekat dengan kegiatan.
Ketua Komunitas Petani Anggur Rahmat Pujiantoro mengungkapkan bahwa anggur impor cocok di daerah Lebong dan potensi kedepannya bisa menjadi komoditas unggulan.
“Kami pengangguran (petani anggur, red) Lebong akan menjadi alternatif pendapatan ekonomi untuk kabupaten Lebong,” ungkap Rahmat.
Rahmat juga ingin mengajak pemerintah serta masyarakat Lebong dan nantinya Lebong dapat menjadi penghasil anggur terbaik di wilayah Bengkulu.
“Kita juga mohon dukungan pemerintah daerah dan masyarakat Lebong agar hasil panen nanti dapat berkualitas dan terbaik diantara beberapa daerah di Bengkulu,” tambahnya.
Bupati Lebong Kopli Ansori juga mengapresiasi komunitas Anggur yang ada di Lebong, yang begitu antusias tanpa pantauan langsung dari dinas terkait tetapi hasil dari panen bisa menjadi komunitas terbaik di Lebong.
“Ini adalah keajaiban, biasanya kita hanya terpaku dengan hasil bumi, cengkeh, kopi, karet, tetapi anggur yang biasa kita tahu dari luar negeri tetapi sekarang ada di Lebong,” terang Bupati.
Kopli juga akan sudah menyampaikan terhadap dinas pertanian agar dapat memprioritaskan pendampingan agar nantinya dapat bersaing dengan produk buah lainya dan menjadi komoditas unggulan.
“Mari kita dukung petani anggur, jelasnya pemerintah lebong akan memberi pendampingan penuh, seperti bibit, pupuk dan cara pengolahan”, demikian Bupati. [Traaf]
