Daerah

Jual Tuak dan Miras, Belasan Warem Di Pantai Panjang Dirobohkan

Bengkulusatu.id, Bengkulu – Sebanyak 15 belas unit warung remang-remang (Warem) di Kawasan Wisata Pasir Putih Pantai Panjang, Kelurahan Lempuing, Kecamatan Ratu Agung, Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu dirobohkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu, Selasa (16/2/2021) pagi. Hal tersebut lantaran masih bandelnya para pemilik warem yang memperjual belikan tuak dan minuman keras(Miras) di lokasi tersebut.

Penertiban ini dipimpin langsung Wakil Walikota Bengkulu, Dedy Wahyudi didampingi Plt Kasatpol PP, Plt Kadis Pariwisata, dan petugas dari dinas perhubungan, serta dibackup oleh anggota TNI dan Polri.

Sebelum membongkar warem-warem ini, petugas Satpol PP dan dinas pariwisata lebih dahulu menertibkan lapak-lapak pedagang yang didirikan di taman pasir putih. Pasalnya lapak dan auning pedagang itu menggunakan fasilitas jalan sehingga pengunjung merasa terganggu. Tidak ada kendala dalam penertiban ini, bahkan sebagian pedagang ada yang membongkar sendiri warungnya.

“Kita sudah beri peringatan yang kesekian kalinya. Jadi hari ini warung yang kita robohkan yang terbukti menjual miras dan praktek prostitusi karena itu membuat angka kriminal semakin meningkat. Kita juga melakukan pendekatan secara persuasif dan humanis dibackup anggota TNI-Polri,” kata Dedy saat diwawancarai di lokasi pemongkaran Warem.

Lanjut Dedy, pedagang boleh berusaha tapi bukan menjual tuak. Kedepannya, untuk pedagang pakaian akan dilokalisir karena mengganggu pemandangan di sepanjang kawasan wisata pantai panjang.
“Nanti tempat jual pakaian itu kita kelompokkan,” singkatnya.

Hal senada juga diungkapkan Plt Kadis Pariwisata Kota Bengkulu, Amin Wendo, bahwasanya sudah banyak laporan masyarakat yang masuk ke Dinas Pariwisata terkait banyaknya pedagang yang memanfaatkan fasilitas jalan di Taman Pasir Putih untuk berjualan.

“Pedagang membangun auning di luar daripada jalur yang ditentukan, itu jelas mengganggu fasilutas umum. Jadi kita eksekusi juga hari ini (Selasa, 16 Februarai 2021, red). Selama ini sudah banyak keluhan dari pengunjung. Bukan hanya masyarakat Bengkulu saja bahkan keluhan dari masyarakat luar yang sudah resah. Apalagi warung tuak tidak akan lagi kita beri kesempatan untuk jualan di sini,” tegas Wendo. [red]

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button