Hukum & PolitikUncategorized

Sport Center Lebong Rusak Parah, Atap Roboh! Ada Indikasi Korupsi Rp 5 Miliar?

Bengkulusatu.com, Lebong – Proyek pembangunan Sport Center Lapangan Hatta di Desa Kampung Muara Aman, Kecamatan Lebong Utara, kembali jadi sorotan tajam!. Setelah atap tribun penonton roboh, kini muncul dugaan kuat proyek Rp 5 miliar ini dikerjakan asal-asalan, tidak sesuai spesifikasi (spek) dan jauh dari standar mutu!

Kejaksaan Negeri (Kejari) Lebong bahkan sudah menarik pendampingan hukum (Datun) untuk proyek ini sejak 12 Desember 2024. Kenapa? Karena indikasi kuat pekerjaan di lapangan tidak beres.

Kini, tim Kejari sedang menunggu hasil audit Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Jika terbukti ada kerugian negara, kasus ini siap naik ke penyidikan.

Kajari Lebong Evelin Nur Agusta, SH, MH, melalui Kasi Pidsus, Robby Rahditio Dharma, SH, MH, mengungkapkan alasan pemutusan pendampingan.

“Kami sudah menarik pendampingan untuk proyek tersebut, karena memang hasil pantauan di lapangan tidak sesuai spek, dan pekerjaan tersebut tidak beres. Selain itu, pekerjaan juga terlambat,” tegas Robby, Senin (6/10/2025).

Ia menambahkan, Kejari tidak mau ikut menanggung risiko atas proyek yang sudah jelas-jelas bermasalah.

Pihak Kejari tak main-main! Saat ini, BPKP sedang dilibatkan untuk menghitung detail pekerjaan yang belum dibayarkan dan memastikan berapa potensi kerugian negara yang ditimbulkan.

“Kami masih menunggu hasil pemeriksaan BPKP. Jangan sampai nanti ada klaim ganda atau temuan yang tumpang tindih,” kata Kasi Pidsus Robby.

Setelah hasil resmi keluar, barulah Kejari akan membandingkan dengan temuan lapangan mereka. Ini untuk memastikan tidak ada celah bagi pihak-pihak yang ingin bermain.

Robby menyebut, laporan masyarakat mengenai indikasi korupsi dalam proyek Sport Center Lapangan Hatta sudah ditindaklanjuti.

Semua dokumen kontrak, data teknis, hingga nama-nama pihak terkait sudah dikantongi oleh penyidik. “Kalau dari hasil pemeriksaan BPKP nanti terbukti ada item pekerjaan yang tidak sesuai dan menimbulkan kerugian negara, maka akan kami tingkatkan ke tahap penyidikan,” ujarnya tegas.

“Semua laporan masyarakat pasti kami tindak lanjuti,” tambahnya.

Kondisi Sport Center yang rusak parah, termasuk robohnya atap tribun penonton, jadi bukti nyata. Ini menunjukkan lemahnya pengawasan dan buruknya mutu pekerjaan.

Padahal, proyek ini belum lama selesai dan bahkan belum sepenuhnya diserahterimakan.

“Ini yang kita soroti. Kalau bangunan baru sudah rusak, bahkan atapnya sampai roboh, jelas ada masalah serius, entah di perencanaan, pelaksanaan, atau pengawasan. Fakta di lapangan tidak bisa dibantah,” kata Robby.

Sebelum roboh, warga sekitar sempat melihat atap tribun tergenang air sejak beberapa bulan terakhir. Tanda-tanda kerusakan memang sudah terlihat.

Dari pantauan lapangan, banyak keretakan di sisi lain bangunan, lantai lapangan yang retak dan terkelupas, hingga pondasi dan dinding depan bangunan yang pecah-pecah.

Volume atap yang roboh cukup besar, panjang sekitar 17 meter dan lebar 6,5 meter, dengan beban sekitar 2 ton. Namun, atap ini hanya ditopang beberapa baut berukuran 16, Kualitas yang dipertanyakan.

Kejari memastikan akan menelusuri seluruh aliran anggaran dan proses pelaksanaan proyek. Jika ada bukti kuat perbuatan melawan hukum dan kerugian negara signifikan, kasus ini akan naik ke meja hijau.

“Kita sudah mencium aroma ketidakberesan sejak awal. Makanya pendampingan kami cabut. Sekarang tinggal menunggu hasil resmi BPKP, setelah itu kita bergerak,” tandas Robby.

Hingga kini, pihak rekanan proyek belum memberikan klarifikasi resmi atas kejadian ini. Masyarakat menuntut investigasi menyeluruh.

Jika benar proyek miliaran rupiah ini dikerjakan asal-asalan, ini bukan cuma kelalaian, tapi bisa jadi kesengajaan untuk keuntungan pribadi.

Informasi terakhir, progres fisik proyek Sport Center baru sekitar 50 persen dan sebagian pembayaran masih tertunda. Kondisi ini memperkuat dugaan proyek ini sarat masalah dan berpotensi rugikan negara besar-besaran, apalagi dengan kerusakan terbaru. [trf]

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button