Hukum & Politik

Diduga ODGJ Mengamuk di Sungai Gerong, Tiga Tukang Bangunan Luka Parah Dicangkul

Bengkulusatu.com, Lebong – Pagi yang seharusnya tenang di Desa Sungai Gerong, Kecamatan Amen, Kabupaten Lebong, berubah menjadi mencekam pada Jumat, 14 November 2025. Sekitar pukul 09.30 WIB, warga desa digemparkan oleh peristiwa penganiayaan brutal yang dilakukan oleh seorang pria berinisial EG (35), yang diketahui memiliki riwayat Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). EG mengamuk dan secara membabi buta menyerang tiga pekerja bangunan yang tengah mengerjakan rumah di desa tersebut, menyebabkan ketiganya menderita luka serius akibat pukulan cangkul.

Tiga korban yang merupakan buruh bangunan nahas tersebut adalah Suwanto (43) dari Kelurahan Rahma Lubuklinggau Selatan I; Zulkarnain (46) dari Desa Taba Lestari, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Kota Lubuklinggau; dan Edianto (72) dari Desa Marga Mulya, Kecamatan Lubuklinggau Selatan II. Ketiganya tengah fokus bekerja membangun rumah milik Agus Irawan di belakang SMA PGRI Desa Sungai Gerong, saat tiba-tiba insiden mengerikan itu terjadi.

Kapolres Lebong AKBP Agoeng Ramadhani SIK, melalui Kapolsek Lebong Utara Iptu Apri Sabbianto SH, membenarkan kejadian tersebut.

“Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter, pelaku ini diduga kuat ODGJ dan sekarang sudah kita amankan untuk proses lebih lanjut,” ungkap Apri.

Kapolsek Apri menjelaskan kronologi kejadian bermula saat ketiga korban sedang menjalankan aktivitasnya sebagai buruh bangunan. Tiba-tiba, EG muncul dengan membawa cangkul di tangannya. Tanpa mengucapkan sepatah kata pun, pelaku langsung melancarkan serangan brutal.

Para korban yang tidak menduga akan diserang, sontak kaget dan berusaha menyelamatkan diri. Namun, keganasan serangan EG yang membabi buta membuat ketiganya kewalahan. Akibatnya, mereka tidak dapat menghindari serangan cangkul tersebut.

Korban Suwanto menderita luka robek serius pada dagu dan lengan kiri. Zulkarnain mengalami luka robek di tangan bagian kiri. Sementara korban Edianto, yang sudah berusia lanjut, menderita luka robek di bagian kaki dan tangan. “Setelah kejadian, para korban dilarikan ke Puskesmas Muara Aman untuk mendapatkan penanganan medis,” kata Apri.

Insiden ini menjadi pengingat tentang pentingnya penanganan dan pengawasan terhadap individu dengan gangguan jiwa di tengah masyarakat. Keamanan dan keselamatan warga, termasuk para pekerja, menjadi prioritas yang harus dijamin oleh semua pihak. Pelaku kini telah diamankan untuk mencegah kejadian serupa terulang, sembari menunggu proses penanganan sesuai dengan kondisi kejiwaannya. [red]

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button