Daerah

Arogansi Pjs Kades Talang Donok I : Kantor Kosong dan Bentak Wartawan, Terancam Sanksi Tegas Sekda Lebong

Bengkulusatu.com, Lebong – Kantor Desa Talang Donok I yang seharusnya menjadi garda terdepan pelayanan publik justru ditemukan tertutup rapat pada jam kerja. Ironisnya, bukan klarifikasi yang disampaikan oleh Pejabat Sementara (Pjs) Kepala Desa, Hardi, melainkan amarah dan bentakan kepada jurnalis yang mencoba meminta konfirmasi. Aksi tersebut memantik reaksi keras dari jajaran Pemerintah Kabupaten Lebong, bahkan Sekretaris Daerah (Sekda) turun langsung memerintahkan investigasi menyeluruh dan menyatakan tak akan mentolerir sikap arogan aparat desa.

Insiden terjadi pada Jumat (11/07/2025), ketika Pjs Kades Hardi dan sejumlah perangkat desa dilaporkan tidak hadir di kantor tanpa keterangan jelas. Ketika dikonfirmasi oleh media, Hardi justru membalas dengan nada tinggi melalui pesan singkat, dalam bahasa Rejang:
“Ko Jano Maksud Nu Terbit nyo. Jano Klok Nu!”
Yang berarti: “Apa maksudmu menerbitkan berita itu? Mau kamu apa?”

Respons tersebut dianggap sebagai bentuk arogansi sekaligus pelecehan terhadap kerja jurnalistik dan fungsi kontrol sosial media.

Kondisi ini menjadi akumulasi dari berbagai keluhan masyarakat. Sudah berulang kali warga mendapati kantor desa kosong pada hari kerja, memaksa mereka pulang tanpa pelayanan. Padahal, gaji dan tunjangan kepala desa dan perangkatnya bersumber dari uang rakyat, dengan kewajiban melayani sepenuh hati.

Informasi mengenai insiden ini sampai ke telinga Sekda Lebong, Ir. Donni Swabuana. Ia menyampaikan kekecewaan mendalam dan langsung memerintahkan Camat Topos untuk melakukan pemeriksaan terhadap Pjs Kades tersebut.

“Saya sangat menyayangkan dan terus terang kecewa. Jabatan adalah amanah yang harus dijalankan dengan pelayanan terbaik,” tegas Donni saat dikonfirmasi Minggu malam (13/07/2025).

“Saya sudah perintahkan Camat untuk memeriksa Pjs Kades Talang Donok I. Tidak ada toleransi untuk perilaku seperti ini. Kita tunggu hasilnya, tapi sanksi akan diberikan jika terbukti lalai dan arogan,” tambahnya.

Tak hanya berhenti di situ, Sekda juga menyinggung lemahnya pengawasan berjenjang di wilayah tersebut. Ia menilai pengawasan oleh Camat harus lebih optimal agar kejadian serupa tidak berulang.

“Fungsi kontrol di tingkat kecamatan harus berjalan. Jika sampai terjadi pembiaran seperti ini, maka ini bukan hanya kesalahan individu, tapi kelemahan sistemik yang harus dievaluasi,” tandasnya.

Saat ini, nasib Pjs Kades Talang Donok I berada di ujung tanduk, menanti hasil pemeriksaan dari tim kecamatan. Namun, persoalan ini telah berkembang menjadi ujian integritas bagi Pemerintah Kabupaten Lebong: apakah akan bersikap tegas menindak pelanggaran etika pelayanan, atau kembali membiarkannya tenggelam dalam birokrasi.

Publik menanti bukti nyata bahwa pemerintah benar-benar berpihak pada pelayanan rakyat, bukan pada kenyamanan pejabat. [Trf]

Baca juga : Kantor Desa Kerap Kosong, Pj Kades Talang Donok I Bentak Wartawan yang Bertanya

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button