DaerahPeristiwa

Mobnas Pemkab Lebong “Nyosor” ke Rumah Warga, Diduga Dikemudikan Anggota Dewan Saat Libur

Bengkulusatu.com, Lebong – Kabupaten Lebong digemparkan dengan insiden kecelakaan tunggal sebuah mobil dinas (mobnas) berpelat merah milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong pada Sabtu pagi, 8 November 2025. Mobnas jenis Toyota Avanza warna silver dengan nomor polisi BD 1481 HY itu tiba-tiba terperosok masuk ke halaman rumah warga di Desa Magelang Baru, Kecamatan Lebong Sakti, Kabupaten Lebong nyaris saja terjun ke areal persawahan. Insiden ini sontak menjadi viral di media sosial, memicu pertanyaan besar tentang penggunaan aset negara dan dugaan keterlibatan anggota dewan di luar jam kerja.

Kejadian nahas ini terjadi sekitar pukul 07.30 WIB, di saat sebagian besar warga masih menikmati libur akhir pekan. Norma, pemilik rumah yang menjadi saksi mata sekaligus korban, mengaku sangat syok.

“Kejadiannya sekitar pukul 7.30 WIB. Mobilnya dari arah Muara Aman, saat itu saya lagi duduk tiba-tiba mobil langsung ke arah rumah saya,” terang Norma dengan nada terkejut.

Ia menyaksikan langsung mobnas melaju tanpa kendali hingga menghantam pagar dan tiang parabola di halaman rumahnya. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden ini, meskipun mobil mengalami ringsek di bagian bodi.

Video amatir yang beredar luas di media sosial memperlihatkan kondisi mobnas berwarna merah yang terperosok, hanya beberapa meter dari bibir sawah. Pagar rumah Norma hancur, menjadi bukti keganasan kecelakaan tersebut.

Yang lebih mencengangkan, mobnas operasional rumah dinas Bupati Lebong ini diduga dikemudikan oleh seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Lebong dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Beberapa warga di lokasi kejadian bahkan sempat menyebut nama Anggota DPRD Lebong Meta (Meta Liliana, red) di dalam video yang viral, meskipun hal ini belum terkonfirmasi secara resmi.

Pasca-kecelakaan, mobnas tersebut ditemukan diparkirkan sekitar 800 meter dari lokasi kejadian, di belakang rumah warga, dengan plat nomor polisi yang sudah dicopot. Tindakan pencopotan plat nomor ini menambah misteri di balik insiden tersebut, memunculkan spekulasi tentang upaya menyembunyikan identitas pengemudi dan penggunaan mobnas di hari libur.

Kabag Umum Setdakab Lebong, Reno Adedo, membenarkan bahwa mobnas tersebut terdaftar sebagai mobnas operasional Rumah Dinas Kepala Daerah (KDH) atau Bupati. Namun, ia belum bisa memastikan apakah saat kejadian mobnas tersebut dipergunakan untuk kepentingan dinas atau pribadi.

“Bisa saja untuk kepentingan dinas, meskipun hari ini libur..kan Pak Bupati sering juga berkegiatan di luar saat hari libur. Tapi, saya belum dapat info valid apakah digunakan untuk kepentingan dinas atau pribadi,” ungkap Reno.

Terkait kerusakan aset bergerak tersebut, Reno menjelaskan bahwa anggaran perbaikan mobnas memang tersedia di DPA KDH/WKDH (Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah) jika kecelakaan terjadi saat perjalanan dinas. Namun, jika digunakan untuk kepentingan pribadi, maka biaya perbaikan menjadi tanggung jawab pengemudi.

“Tapi, kalau digunakan untuk kepentingan pribadi..ya, kalau terjadi kecelakaan dan mobnas rusak, tentu menjadi tanggung jawab orang yang bersangkutan. Tapi, sekali lagi saya belum bisa memastikan. Termasuk siapa sopirnya saat kejadian. Akan saya telusuri lagi. Sebab, saya juga harus melaporkan ke pimpinan, Pak Sekda,” tegas Reno, menjanjikan investigasi lebih lanjut.

Insiden ini bukan hanya menyoroti kerusakan materiil dan dugaan penyalahgunaan aset negara, tetapi juga memicu perdebatan publik tentang etika dan akuntabilitas pejabat publik dalam menggunakan fasilitas negara. Masyarakat menanti penjelasan transparan dari Pemkab Lebong dan pihak terkait untuk mengungkap tabir di balik kecelakaan mobnas yang “nyosor” ini. [trf]

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button