Bengkulusatu.com, Lebong – Duka kembali menyelimuti dunia konstruksi di Kabupaten Lebong. Muhamad Arief Al Farabi (37), seorang pekerja pemeliharaan Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) dari PT Optima Smartindo Industri, ditemukan tak bernyawa setelah diduga kuat tersengat listrik saat menjalankan tugasnya di Desa Sukau Kayo, Kecamatan Lebong Atas, Senin (3/11/2025). Insiden tragis ini menambah daftar panjang risiko pekerjaan di lapangan dan memunculkan pertanyaan tentang standar keselamatan.
Detik-detik Maut di Bawah Mentari Pagi
Peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 11.30 WIB. Di tengah kesibukan harian warga Desa Sukau Kayo, sebuah kejadian memilukan terjadi di depan rumah Noviadi (40).
Muhamad Arief Al Farabi, warga Jalan Cendrawasih No. 68, Sawah Baru, Ciputat, Tangerang Selatan, sedang melaksanakan pekerjaan pemeliharaan LPJU yang dikerjakan oleh PT Optima Smartindo Industri dengan kontraktor pelaksana PT. Listrik Tenaga Matahari.
Noviadi, saksi mata yang rumahnya menjadi lokasi kejadian, menceritakan pengalamannya yang mengejutkan.
“Saya sedang di dalam rumah ketika tiba-tiba mendengar suara keras, seperti ada yang jatuh. Begitu saya keluar, saya melihat seorang pekerja sudah tergeletak tak berdaya. Informasi yang saya dengar, ia tersengat listrik,” ungkap Noviadi.
Dugaan Fatal Akibat Sentuhan “Stick” Listrik
Lebih jauh, Noviadi menjelaskan bahwa saat itu ada dua pekerja yang sedang bertugas.
“Salah satu pekerja berada di atas tangga, sementara korban, Muhamad Arief, berada di bawah dengan menjulurkan tongkat (stick) penjepit kabel,” jelas Noviadi.
Meskipun Noviadi tidak menyaksikan langsung saat korban tersengat, ia memiliki dugaan kuat tentang penyebabnya.
“Kalau kejadiannya saya tidak lihat langsung. Tapi kemungkinan korban kesetrum saat stick kabel yang dipegangnya tidak sengaja menyentuh kabel penghantar arus listrik yang berada tepat di atasnya,” ujarnya, mencoba merekonstruksi detik-detik mengerikan tersebut.
Dugaan ini mengarah pada potensi bahaya yang mengintai di setiap jengkal pekerjaan yang berhubungan dengan listrik tegangan tinggi.
Penyelidikan Intensif oleh Aparat Berwenang
Pasca-kejadian, pihak kepolisian setempat langsung bergerak cepat ke lokasi untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Petugas terlihat sibuk mengumpulkan keterangan dari para saksi dan mengamankan barang bukti yang ada di lokasi.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi maupun rincian lebih lanjut dari pihak kepolisian maupun perwakilan dari PT Optima Smartindo Industri atau PT. Listrik Tenaga Matahari mengenai insiden tragis ini. Publik menanti hasil penyelidikan untuk mengungkap kebenaran di balik kecelakaan kerja yang merenggut nyawa ini.
Kematian Muhamad Arief Al Farabi bukan hanya sebuah tragedi personal, tetapi juga menjadi sorotan tajam bagi industri dan pihak berwenang untuk mengevaluasi kembali protokol keselamatan kerja. Insiden ini menegaskan betapa pentingnya pengawasan ketat, peralatan yang memadai, dan pelatihan keselamatan yang berkelanjutan bagi para pekerja di lapangan.
Semoga keluarga korban diberi ketabahan dan kejadian ini menjadi pelajaran berharga agar tidak ada lagi nyawa yang melayang sia-sia. [red]




