Hukum & PolitikPeristiwa

Sengkarut Jalan Setapak Berakhir Darah, Petani di Lebong Kritis Ditebas Parang

Bengkulusatu.com, Lebong – Persoalan sepele mengenai hak melintas di jalan setapak perkebunan berubah menjadi tragedi berdarah yang mengguncang Lebong. Seorang petani, Zeni (42), terkapar bersimbah darah dengan luka mengerikan di wajahnya setelah diduga ditebas parang oleh RS (35) di areal kebun Sawah Mangkurajo, Desa Kutai Donok, pada Minggu (22/6) sore. Insiden brutal ini menjadi cermin betapa tipisnya batas antara ketersinggungan dan kekerasan maut.

Peristiwa nahas itu bermula sekitar pukul 14.00 WIB, di bawah terik matahari yang menyengat di hamparan kebun kopi. Zeni, warga Desa Magelang Baru, tengah berada di lahannya saat melihat RS, warga Desa Lemeu, melintas. Menurut keterangan pihak kepolisian, Zeni menegur RS agar tidak lagi melewati area kebun miliknya.

Teguran yang tampaknya biasa itu ternyata menyulut api amarah di dada RS.

“Korban menegur pelaku agar tidak melewati jalan kebunnya. Diduga kuat pelaku tersinggung hingga memicu cekcok mulut yang hebat,” ungkap Kapolres Lebong AKBP Agoeng Ramadhani melalui Kasat Reskrim AKP Rabnus Supandri saat dikonfirmasi.

Keributan itu dengan cepat bereskalasi menjadi kekerasan fisik. Menurut Kasat Reskrim, pelaku yang sudah kalap lebih dulu menghantam korban menggunakan sebatang kayu kopi hingga Zeni terjatuh tak berdaya. Dalam posisi tak berimbang itulah, RS diduga mencabut parang yang terselip di pinggangnya dan tanpa ampun mendaratkannya ke wajah korban.

“Pelaku kemudian memukul korban dengan batang kayu kopi hingga terjatuh, lalu membacok wajah korban menggunakan parang,” jelas AKP Rabnus, membeberkan kronologi yang mengerikan tersebut.

Sabetan senjata tajam itu meninggalkan luka robek yang menganga di wajah Zeni. Warga yang menemukan korban segera memberikan pertolongan pertama sebelum melarikannya ke fasilitas kesehatan terdekat. Namun, akibat parahnya luka yang diderita, korban harus segera dirujuk ke RSUD Rejang Lebong untuk mendapatkan penanganan medis intensif.

Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui secara pasti keberadaan pelaku, apakah telah diamankan atau belum. Dan awak media pun masih menunggu hal ini.

Insiden ini kembali menjadi pengingat tragis bagaimana masalah kecil dapat berujung pada pertumpahan darah ketika emosi mengalahkan akal sehat. Publik kini menanti kabar penangkapan pelaku, berharap keadilan dapat segera ditegakkan bagi korban yang tengah berjuang antara hidup dan mati di rumah sakit. Pihak kepolisian diharapkan dapat segera memberikan perkembangan lebih lanjut terkait pelaku. [Traaf]

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button