DaerahHukum & Politik

Kawanan Pencuri Aki Tower, Termasuk Sepasang Kekasih Dan Kakak Beradik, Dibekuk Usai Tabrakan Beruntun

Bengkulusatu.com, Lebong – Jalanan AK Gani, Kelurahan Dusun Curup, Rejang Lebong, Bengkulu, mendadak berubah menjadi arena pengejaran dramatis pada Kamis (6/11/2025) siang. Sebuah mobil Xenia berisi empat terduga pencuri aki tower, yang ternyata terdiri dari dua pasangan kekasih dan sepasang kakak beradik, akhirnya ringsek dan terhenti setelah aksi kebut-kebutan gila-gilaan yang diwarnai tabrakan beruntun.

Peristiwa ini tak hanya menyisakan kerusakan parah, tetapi juga memicu kepanikan massal dan kemarahan warga, sebelum akhirnya para pelaku berhasil diringkus aparat kepolisian dalam balutan emosi yang memuncak.

Kisah menegangkan ini bermula sekitar pukul 13.00 WIB, ketika jajaran Polsek Rimbo Pengadang, Polres Lebong, menerima laporan mendesak mengenai pencurian aki tower Indosat di wilayah hukum mereka.  Penjaga tower melaporkan bahwa sekelompok pelaku telah berhasil menggondol hasil curian dan melarikan diri menggunakan sebuah mobil Xenia berwarna putih dengan nomor polisi BM 1269 BY. Tanpa membuang waktu, perintah pengejaran segera dilancarkan, mengarahkan petugas untuk membuntuti kendaraan target menuju arah Curup.

Mobil Xenia tersebut melaju bak kesetanan, mencoba meloloskan diri dari kejaran petugas yang tak kalah sigap. Di dalamnya, empat penumpang: dua pria dan dua wanita. Informasi yang berhasil dihimpun kemudian mengungkap fakta yang cukup mengejutkan dan menjadi sorotan: dua wanita tersebut adalah kakak beradik, sementara dua pria lainnya merupakan kekasih dari masing-masing saudari. Sebuah skenario tak terduga yang menggambarkan bagaimana ikatan personal dan hubungan asmara turut terjerat dalam lingkaran aksi kriminalitas. Tiga di antaranya berasal dari Provinsi Riau, sementara satu pelaku lainnya merupakan warga Rejang Lebong.

Dalam upaya putus asa untuk menghindari penangkapan, pengemudi mobil Xenia itu nekat memacu kendaraannya dengan kecepatan tak wajar. Aksi ugal-ugalan ini segera berubah menjadi malapetaka. Di sepanjang ruas Jalan AK Gani, mobil pelaku menghantam beberapa sepeda motor yang tak bersalah dan menabrak bagian depan sejumlah toko. Suasana mencekam meliputi warga sekitar.

“Mobil itu melaju sangat kencang, menabrak motor dan toko di pinggir jalan. Kami semua panik dan berteriak ketakutan,” tutur seorang saksi mata yang meminta namanya dirahasiakan, menggambarkan kengerian saat insiden itu terjadi.

Bagian depan mobil Xenia pelaku tampak ringsek parah, menjadi saksi bisu betapa nekatnya aksi pelarian mereka yang mengancam keselamatan banyak orang.

Sekitar pukul 14.00 WIB, drama pengejaran yang memakan waktu dan menguras tenaga ini akhirnya mencapai puncaknya di kawasan Dusun Curup. Dengan sigap, petugas kepolisian berhasil menghentikan laju mobil pelaku yang sudah tak berbentuk.

Namun, sebelum polisi sempat mengamankan sepenuhnya, para terduga pelaku sempat menjadi sasaran luapan emosi dan kemarahan warga yang geram atas ulah mereka yang menabrak kendaraan dan merusak properti. Sorak-sorai dan teriakan kekesalan terdengar jelas dari kerumunan massa.

Kapolsek Rimbo Pengadang, Ipda Tri Cahyoko, yang turut hadir di lokasi penangkapan, membenarkan seluruh kejadian tersebut.

“Benar, ada penangkapan terhadap kendaraan yang menjadi target pengejaran terkait kasus pencurian aki tower,” tegasnya singkat.

Ia menambahkan, berkat kesigapan anggotanya, “Alhamdulillah di Curup berhasil dikejar dengan mobil patroli, berhasil ditangkap tersangka sebanyak 4 orang.”

Proses evakuasi mobil pelaku yang sudah ringsek parah juga menarik perhatian besar dari kerumunan warga. Kendaraan tersebut harus diderek karena tak lagi bisa beroperasi.

Meskipun detail identitas lengkap para pelaku serta temuan barang bukti lainnya, termasuk dugaan adanya narkotika di dalam mobil, masih dirahasiakan oleh Kapolsek, ia menegaskan bahwa pihaknya masih terus melakukan pendalaman intensif terhadap kasus ini.

“Masih kami dalami,” tandas Ipda Tri Cahyoko.

Saat ini, keempat terduga pelaku bersama kendaraan yang mereka gunakan telah diamankan di Mapolsek Rimbo Pengadang untuk menjalani proses penyelidikan lebih lanjut. Kasus ini tak hanya menyoroti kesigapan luar biasa aparat kepolisian dalam memberantas kejahatan, tetapi juga membuka tabir sisi gelap dari ikatan personal yang terkadang turut terseret dalam pusaran tindakan melanggar hukum.

Lebih dari itu, insiden ini menjadi peringatan keras akan dampak berbahaya dari aksi nekat yang tak hanya mengancam keselamatan, tetapi juga merusak ketertiban dan ketenteraman masyarakat. [trf]

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button