Skandal Suap Rekrutmen PHL: Polda Geledah Kantor PDAM dan Rumah Direktur, Sita Buku Catatan ‘Keramat’

Bengkulusatu.com, Bengkulu – Dugaan praktik suap dalam rekrutmen Pegawai Harian Lepas (PHL) di PDAM Tirta Hidayah Kota Bengkulu memasuki babak baru. Tim penyidik Subdit Tipidkor Polda Bengkulu melakukan penggeledahan di kantor pusat PDAM dan kediaman Direktur Utama, Samsu Bahari, Kamis (10/7/2025).
Dari operasi tersebut, penyidik berhasil menyita sejumlah dokumen penting, termasuk sebuah buku catatan pribadi yang diduga berisi rincian aliran dana haram terkait kasus tersebut.
Penggeledahan dipimpin langsung Kasubdit Tipidkor Kompol Muhammad Syahir Fuad Rangkuti, berlangsung sejak pagi hingga sore hari. Tim penyidik menyisir ruang kerja Direktur, bagian keuangan, hingga unit pergantian water meter, dan menyita dua boks dokumen berisi Surat Perintah Tugas (SPT) PHL periode 2023–2025 serta buku catatan yang diduga menjadi “buku hitam” aliran dana suap.
“Dokumen ini sangat penting untuk memperkuat berkas perkara dugaan suap dan gratifikasi rekrutmen PHL di PDAM,” ujar Kompol Syahir di lokasi penggeledahan.
Tak hanya kantor, tim penyidik juga menggeledah rumah pribadi Samsu Bahari sebagai bagian dari pengembangan penyidikan setelah pemeriksaan intensif yang dilakukan dua hari sebelumnya.
Kasus ini pertama kali terendus pada Februari 2025 oleh Ditreskrimsus Polda Bengkulu. Dalam modus operandi yang terbilang klasik, PDAM diduga secara ilegal merekrut 5-6 PHL setiap bulan dengan imbalan uang suap. Ironisnya, para PHL ini tidak memiliki perjanjian kerja tertulis, sehingga rentan terhadap eksploitasi dan memperkuat dugaan praktik pungutan liar yang berlangsung lama.
Penyidik terus mengumpulkan alat bukti dan saksi untuk mengungkap jaringan suap yang mencoreng reputasi perusahaan daerah penyedia air minum ini. Buku catatan ‘keramat’ milik direktur diharapkan menjadi kunci pembuktian yang dapat membuka tabir siapa aktor intelektual dan pelaksana praktik kotor tersebut.
Publik kini menanti langkah selanjutnya dari penyidik, berharap skandal ini menjadi titik balik bagi PDAM Tirta Hidayah untuk kembali bersih dan profesional. [**]