
Bengkulusatu.com, Rejang Lebong – Kegembiraan sebuah keluarga menikmati liburan di Pemandian Suban Air Panas Curup mendadak berubah menjadi isak tangis pilu. Minggu sore (5/10/2025), Desi Bintang Ramadhani Binti Mansir (10), seorang bocah perempuan asal Desa Daspetah, Kepahiang, ditemukan tak bernyawa setelah tenggelam di kolam air dingin.
Tragedi ini bukan hanya merenggut nyawa mungil Desi, namun juga menjadi peringatan keras akan pentingnya pengawasan orang tua dan keamanan di fasilitas publik, terutama bagi anak-anak yang tak mahir berenang.
Minggu yang seharusnya ceria, pukul 15.00 WIB, Desi bersama keluarganya tiba di Pemandian Suban untuk menghabiskan waktu bersama. Tawa dan keceriaan sempat mewarnai kunjungan mereka. Namun, menjelang pukul 16.30 WIB, ketika sang ibu mengajak Desi untuk beranjak pulang dan bersiap berganti pakaian, takdir berkata lain.
Dalam kelalaian yang hanya berlangsung sesaat, Desi yang tak bisa berenang, secara diam-diam kembali melesat ke dalam kolam air dingin yang sebelumnya mereka nikmati.
“Dari penuturan keluarga, korban sebenarnya tidak bisa berenang. Saat ibunya sedang bersiap, korban kembali ke kolam tanpa izin,” terang Kapolres Rejang Lebong, AKBP Florentus Situngkir, melalui Kasi Humas AKP Sinar Simanjuntak.
Detik-detik mencekam itu tiba ketika teriakan histeris pengunjung memecah kesunyian sore. Mata-mata panik tertuju pada sesosok tubuh kecil yang mengapung tak berdaya di dasar kolam. Ibu korban yang baru saja menyelesaikan persiapan pulang, sontak berlari menghampiri kerumunan, hanya untuk mendapati kenyataan pahit: putrinya sendiri yang tengah berjuang melawan maut.
Upaya penyelamatan darurat segera dilakukan oleh beberapa pengunjung yang sigap. Desi ditarik dari dalam kolam dan dilarikan ke RS ANNISA dengan harapan nyawa gadis kecil itu masih bisa tertolong. Namun, takdir berkata lain. Setibanya di rumah sakit, tim medis menyatakan Desi Bintang Ramadhani telah menghembuskan napas terakhirnya. Paru-parunya dipastikan telah terisi air, mengakhiri perjalanan hidupnya yang masih sangat singkat.
Petugas kepolisian dari Polres Rejang Lebong segera bergerak ke lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP dan mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi. Meskipun tragedi ini menyisakan duka mendalam, pihak keluarga memutuskan untuk menolak autopsi dan memilih segera membawa jenazah Desi ke rumah duka untuk disemayamkan.
Peristiwa nahas di Pemandian Suban ini menjadi pengingat pahit bagi kita semua. Sebuah tempat wisata yang seharusnya membawa kebahagiaan, justru berubah menjadi saksi bisu tragedi yang merenggut nyawa seorang anak tak berdosa. Kasus ini menyoroti kembali urgensi pengawasan ketat dari orang tua terhadap anak-anak, terutama di area berisiko seperti kolam renang.
Lebih dari itu, pihak pengelola wisata juga dituntut untuk mengevaluasi dan memperketat standar keselamatan, demi memastikan insiden serupa tidak terulang di masa depan. Kita semua berharap, kematian Desi tidak hanya menjadi statistik, melainkan cambuk untuk menciptakan lingkungan rekreasi yang lebih aman bagi generasi penerus. [trf]