
Bengkulusatu.com, Lebong – Musibah kebakaran hebat mengguncang Desa Karang Dapo Bawah, Kecamatan Bingin Kuning, Kabupaten Lebong, pada Sabtu (18/10/2025) siang.
Api yang berkobar cepat sekitar pukul 13.30 WIB itu meludeskan satu unit rumah semi permanen milik Irawan (43) hingga rata dengan tanah, serta menyebabkan satu rumah lain milik Pirnawati (52) mengalami rusak ringan. Kerugian material ditaksir mencapai angka fantastis, Rp 50 juta.
Tak berselang lama setelah kejadian, Wakil Bupati (Wabup) Lebong, Bambang Agus Suprabudi SSos MSi, langsung bergerak cepat meninjau lokasi dan menyerahkan bantuan logistik darurat kepada para korban.
Didampingi tim dari BPBD, Dinas Sosial, dan Kesbangpol, Wabup Bambang menyerahkan berbagai bantuan masa panik. Bantuan tersebut meliputi kasur, sembako, beras, makanan siap saji, minyak goreng, mackerel dencis, terpal, selimut, pakaian, dan berbagai kebutuhan penting lainnya untuk meringankan beban para korban.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Lebong, kami menyampaikan bela sungkawa atas musibah ini. Tidak ada seorang pun yang menginginkan musibah, namun inilah ujian Allah. Yang terpenting, tidak ada korban jiwa dan kita harus bangkit bersama,” ucap Bambang dengan nada prihatin.
Bukan hanya sekadar menyerahkan bantuan, Wabup Bambang juga memastikan komitmen pemerintah daerah untuk mencari solusi pemulihan rumah warga yang terdampak.
“Insya Allah, pemerintah daerah akan berupaya membantu proses pembangunan kembali rumah warga yang terdampak. Apakah melalui program bedah rumah, bantuan sosial, atau bahkan melalui CSR dan sinergi lintas pihak,” jelasnya, memberikan harapan baru bagi korban.
Menurut Bambang, kehadiran pemerintah di tengah masyarakat, terutama saat masa sulit, adalah sebuah kewajiban moral dan tanggung jawab sosial yang tak bisa ditawar.
“Semoga bantuan yang tidak seberapa ini bisa sedikit meringankan beban para korban musibah kebakaran,” tambahnya.
Sementara itu, Plt Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lebong, Tantawi SP, mengungkapkan dugaan sementara penyebab kebakaran adalah korsleting listrik.
“Rumah korban dalam keadaan kosong karena ditinggal ke sawah. Api cepat membesar karena kondisi rumah semi permanen. Dalam waktu kurang dari 30 menit, rumah Irawan habis terbakar beserta isi dan perabotan,” terang Tantawi, menggambarkan kecepatan amukan si jago merah yang tak terduga.
Musibah ini menjadi pengingat bagi seluruh warga Lebong untuk selalu waspada terhadap potensi bahaya kebakaran, terutama dari instalasi listrik di rumah. Pemerintah daerah dan instansi terkait akan terus berupaya memberikan edukasi dan dukungan bagi masyarakat. [trf]